Kaderisasi

Apa itu kaderisasi? Waktu pertama masuk kuliah kita biasanya mengalami masa-masa kaderisasi. Beberapa orang menyebutnya ospek, akan tetapi saya lebih mengenalnya dengan sebutan kaderisasi.

(foto di atas saat menyanyikan mars jurusan)










Kaderisasi hampir mirip dengan masa orientasi, tapi saya menganggapnya lain. Orientasi biasanya diberikan pada hari pertama kuliah, setelah upacara, dan biasanya berlangsung sampai 3 hari, isinya hanya berupa pengenalan lingkungan kampus, dan hal-hal penting lainnya yang lebih ke arah regulasi atau aturan dalam perkuliahan, khususnya kampus yang kita tempati.

Nah, kalau “KADERISASI” biasa diartikan sebagai pengkaderan, tujuannya kurang lebih untuk memantapkan serta melatih pola pikir kita sebagai mahasiswa, yang notabenenya masih sebagai mahasiswa baru. Menurut hemat lain, kaderiasi adalah suatu proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang bertujuan membuat seseorang yang baru masuk kedalam suatu sistem untuk bisa beradaptasi dan bisa menjadi penerus generasi sebelumnya agar bisa siap dan lebih baik.

Masa-masa kaderisasi di jurusan saya berlangsung sekitar 1 semester. Kaderisasi dlakukan oleh senior dari Himpunan Mahasiswa Jurusan kepada kami (maba 2011). Hal-hal yang sering terdengar pada masa-masa kaderisasi adalah tugas. Kami diberi suatu tugas yang biasanya membutuhkan koordinasi, komunikasi serta selalu berfikir efektif dan optimal. Benar sekali, bagaimana tidak? tugas biasanya hanya diberi deadline 6 hari dan itu pun masih termasuk bagus, bahkan biasanya ada tugas yang diberikan sore hari dan harus dikumpulkan esok pagi nya. 

Terlintas dalam benak saya “Memangnya mereka itu siapa, untuk apa sih mengerjakan tugas senior yang  you-know-what kan, itu sama sekali tidak mempengaruhi nilai kuliah atau  indeks prestasi (IP).”

At the first time, I'm doing all that sh*t just because I am the youngest generation (angkatan) at there, so I should respect all of them. Hanya sebatas menghargai orang-orang yang telah lebih dahulu berada di sini. "Ya, jalanin aja bentar, ntar juga selesai sendiri" Pemikiran semacam itu kadang muncul di saat malas dalam waktu kaderisasi ini.

Ngomong-ngomong soal tugas, hal lain yang lebih menarik adalah saat-saat evaluasi angkatan. Hal ini biasanya sudah terjadwal, misalnya minggu pertama menjadi minggu tugas, kemudian minggu berikutnya   adalah evaluasi. Kalian yang sudah pernah mengikuti kaderisasi pasti tau kan evaluasi itu bagaimana. :-)
Asik kan? iya benar evaluasi itu semacam kumpul satu angkatan dan mengadakan evaluasi tentang perkembangan kami selama mengikuti proses kaderisasi.

Saat evaluasi inilah yang unik, kami biasanya akan ditanya berbagai hal, semua yang dilakukan sebelumnya tentang angkatan akan dipertanggungjawabkan di sini ( tapi ini sedikit beda sama yang di hari kiamat lho :D ).
Mental kami akan benar-benar di uji, kami disudutkan dalam keadaan terjepit yang tentu kalimat ini bukan makna sebenarnya :p Saat inilah kami diharapkan mampu berpikir jernih dalam setiap kondisi. Dalam kaderisasi kata "Aku" sangatlah dihindari. Satu orang salah berarti yang lain salah, karena segala yang dilakukan membawa nama angkatan, jadi setidaknya yang lain harus siap mengingatkan atau mengubah kata "Aku" menjadi sebuah kata baru yang lebih tepat yaitu "Kami".

Saat ditanya berbagai hal, saat disudutkan dalam kondisi terjepit dan saya ulangi lagi ini bukan makna sebenarnya, :p karakter orang yang sebenarnya akan terlihat di sini. Ada yang sukanya cari aman, ngumpet di belakang barisan. hiii. Ada juga yang mau menanggung kesalahan orang lain, siap bertanggung jawab, atau siap membuat alasan-alasan tak masuk akal agar lolos dari sudut yang lagi menjepitnya :D
Lucu kan, tapi coba kalian alami, tawa kalian akan kecut. Menit kalian akan menjadi menit-menit terlama di hari itu, jantung kalian akan berdetak lebih keras dari biasanya, walaupun kalian mencoba bersikap santai dan sok cool seperti saya :)

Ironisnya, setiap kami memberikan solusi ataupun memberikan pendapat tentang konsekuensi dari tindakan kami, hampir dipastikan akan dibantah dan didebat oleh senior. Mereka selalu saja punya senjata untuk membuat kami mati kutu. Senjatanya adalah, suatu kalimat sederhana "Apa esensinya?". Itulah hal benar pertama yang saya setujui dari mereka. Apapun yang kami lakukan, minimal kami harus tau tujuan melakukan hal itu. Dalam Kaderisasi kata-kata semacam esensi, solusi, konsekuensi, esensi lagi, solusi lagi, dan konsekuensi lagi, hampir selalu terngiang dalam pikiran.

Awalnya tak mudah memahami suatu tindakan suatu manfaat kegiatan dalam keadaan lelah, keadaan emosi, ataupun dalam keadaan terjepit di pojokan. Saya pernah mendengar perkataan senior, mereka pernah mengatakan seperti ini:

“Kalian telan mentah-mentah dulu semua yang didapat hari ini, lalu bawa pulang. Resapi, pahami, cari apa maksudnya kami melakukan, kami menanyakan semua ini kepada kalian. Ibarat kopi, kalau baru diaduk, ampasnya akan tersebar di mana-mana, tunggulah dulu sampai mengendap dan rasakan nikmatnya.”

Setelah masa-masa kaderisasi hampir usai, biasanya maba akan mengerti apa arti tugas-tugas yang diberikan, mengapa harus ada tugas, mengapa harus ada evaluasi, mengapa harus berani berbicara. Tanpa sadar mereka (maba) akan menyadari kalau ternyata pola pikir mereka telah berubah, dan tanpa sadar juga ternyata yang merubah pola pikir mereka, yang membuat rasa kebersamaan antar teman tumbuh makin erat adalah saat-saat kaderisasi.

Bagaimana tidak, hampir setiap hari kami ditempa, tak jarang mengerjakan tugas sampai lembur, padahal kerjaan kuliah juga udah bikin sibuk, tugas dosen yang banyak, berpikir dalam tekanan yang tidak ringan, dll. Namun satu hal yang secara perlahan menyadarkan kami, bahwa kami di sini tidak sendiri. Kami punya teman, dan kami bukan berasal dari individu-individu yang DIPAKSAKAN untuk bersatu, tetapi kami berasal dari individu yang berbeda-beda yang memang ingin bersatu membentuk kebersamaan.
foto angkatan siskom 2011

Terasa berat memang untuk memahami makna kaderisasi. Tapi semua akan terasa terang, setelah melaluinya. Benar kalau kaderisasi itu berat, membebani, dan sebagian orang mengatakan aneh. Namun semua akan berubah setelah kami melaluinya, tak bisa diceritakan manfaatnya kalau belum pernah mengalaminya. Karena ini soal rasa. :-)

Benarkan kata pepatah, tanpa adanya gerimis hujan dan matahari yang muncul bersama, keindahan pelangi tak akan terlihat di bumi.

Point-point penting yang akan kami dapatkan dari kaderisasi antara lain: (berbagai soft skill, kebersamaan, serta hal-hal menarik yang akan kami kenang dan akan kami simpan rapi di kotak aman dalam hati ini) karena jujur, saya sudah mengalami masa-masa kaderisasi lebih dari satu kali.
 Ya, saya pernah kuliah sebelumnya dan pindah jurusan.
Di jurusan Marine Science saya mendapatkan keluarga yang hangatnya masih terasa sampai sekarang, dan di sini, sekarang di Teknik Sistem Komputer, akan saya dapatkan lebih banyak dan banyak lagi. 


Namaku, Erik.
"Erika Setyadi"

(Semarang, 2012) 

  
   

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Surgaku

JEPARADISE