Hati yang Kaya


Apasih hal yang lebih puitis daripada membicarakan ilmu kebenaran dalam sebuah rangkaian kalimat? Adakah? Ya, ada. Bicara soal cinta, atau lebih tepatnya masalah hati. Akan ada ribuan bahkan ratusan kejutan yang kalian temukan saat kalian menyelami kedalamannya. Selayaknya seorang diver yang baru membuka matanya di indahnya laut, semakin ke dalam semakin masuk dirinya dalam suatu rasa unik, yang mungkin membuat mata terus bersyukur menikmati keindahan di dalam atau sederhanannya  merasa bahagia. 
“Emang bahagia sederhana gitu ya?” Gak percaya? Oke, Mari luangkan waktu sejenak untuk mencocokkan apa yang ingin saya ceritakan tentang perasaan (kebatinan).

Pernah main twitter, stalking facebook, dan sosmed lainnya? Pernah dong. Iya benar, tempatnya orang berbagi cerita tentang dunia nyata yang mereka punya, dan membicarakan apa yang mereka katakan tersebut di kehidupan nyatanya. Lucu ya? Memang. Orang-orang di sana juga sering mengatakan suatu hal yang berkaitan dengan bahagia. Bahkan sering saya jumpai status, tweet, atau hastag yang mengatakan bahwa “Bahagia itu sederhana” dan sejenisnya. Mungkin mereka ingin menceritakan bahagianya atau bahkan menjadi bahagia karena mendengar cerita bahagia yang membuat hati mendadak bahagia karena suatu kebahagiaan yang tak tau asal bahagia itu dari bahagia yang mana. Pokoknya bahagia bahagia dan bahagia. 

What a crazy thing called bahagia is this?

Sungguh, kurang beruntung sekali mereka yang hanya memikirkan kegundahan hati mereka, merasakan galau yang luar biasa, sedih yang berkepanjangan bahkan berdiam diri menangisi yang terjadi padanya. Apa iya tak ada sepercik kebahagiaan yang mereka miliki yang mampu membuat hatinya tersenyum lebih lama dari biasanya. Membuatnya tertawa lepas dan berbicara tegas runtut penuh tujuan.  

“Pak tani yang kepanasan di sawah saja masih bisa bersiul sambil bernyanyi lepas bersama burung-burung tak di kenal, mengapa kita yang tiduran di kasur empuk dan segala sesuatu ada di genggaman malah hatinya gundah gulana”
 Ini adalah momen waktu bersama teman siskom main ke pucak mahameru. Januari 2011 lalu. keren kan? naik gunung dengan alat dan modal seadanya, yang penting jalan. Hahaha becanda gan. Ini cuma waktu jalan jalan di bukit Diponegoro kok. Foto utama yang di tengah itu kalo saya kenalin dari kiri nih ya, ada Dedet (baju merah), Aris, saya, Irfan, Fattah, Lana, Ian, dan mas Herdinal. Kita di sana lagi bahagia itu : ))


Ya, walau sekedar berpanas panasan, berjalan sambil bercanda, mengejek teman yang baru saja kenal beberapa minggu lalu, ceritanya kan kita maba nih (mahasiswa baru), spontan tertawa karena hal yang ditemui di jalan yang bahkan saya sudah lupa dahulu itu menertawakan apa bersama mereka,  hal-hal bisa mampu membuat hati bergetar, merasakan suatu rasa seperti ada kupu-kupu di dalam mulut yang memaksa bibir ini terus tersenyum, atau bisa dikatakan merasakan suatu hal sederhana yang bernama bahagia, paling tidak dalam waktu sejenak, saat itu. Simple kan. Itu salah satu contoh sederhananya. 

Hal-hal sederhana bisa membuat kita merasa kaya, merasa bahwa kita orang yang sungguh beruntung, saya rasa banyak alasan yang dapat membuat kita merasakan hal semacam ini. Tak perlu jauh-jauh mencarinya, coba saja tengok apa yang sudah pernah kita lakukan selama hidup ini, coba hitung setiap hal yang kita punya dan yang tidak dapat kita beli dengan uang, maka kita akan merasa kaya. Kaya hati, hal yang sangat dekat tetapi menjadi sesuatu yang paling dicari.  

Comments

Popular posts from this blog

Segalanya ada ketika di Puncak

JEPARADISE

Antar Logika dan Kemungkinan