Antar Logika dan Kemungkinan


Hidup di dunia yang unik ini selalu memberikan kita berbagai pilihan dan kemungkinan. Seperti dalam algoritma pemrograman, kita bisa mengkondisikian suatu proses ke dalam beberapa kemungkinan, contohnya bisa dengan konsep IF ELSE atau SWITCH CASE.

“Konsep macam apa itu mas? Aku gak tau”

Jadi gini, dalam pemrograman terkadang kita perlu mengarahkan user untuk memilih sesuatu dan menempatkannya pada kondisi tertentu untuk memudahkan jalannya program, atau bisa kita sebut metode pengondisian, misalnya dalam memilih menu. Kita berhak mengondisikan proses yang terjadi berikutnya dari suatu kondisi yang mungkin terjadi sebelumnya -_-a
😣

Contoh program dengan Konsep Switch Case (ditulis dengan java, dan compiler NetBeans IDE 7.0.1)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
package pkgswitch;
import java.io.*;
public class Switch {
    public static void main(String[] args) throws Exception{
        //inisialisasi variabel pilihan dengan tipe data integer
        int pilihan;       
        BufferedReader bf= new BufferedReader (new InputStreamReader(System.in));
        System.out.print("Masukan pilihan kamu :");
        //membaca masukan string agar dikonversikan ke integer.
        pilihan = Integer.parseInt(bf.readLine());           
        switch(pilihan)
        {
            case 1:
                {
                    System.out.println("Senang"); break;
                }
            case 2:
                {
                    System.out.println("Sedih"); break;
                }
           case 3:
                {
                    System.out.println("Biasa Saja"); break;
                }
            default:
                {
                    System.out.println("Entahlah, saya juga tidak tahu"); break;
                }
            }               
                                                                }
        }

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada program tersebut, ada suatu variabel bernama pilihan, dan variabel tersebut akan mempengaruhi proses yang terjadi selanjutnya. Jika pilihan bernilai 1 maka program akan menuliskan kata senang, jika 2 program akan menuliskan kata Sedih, kemudian jika 3  Biasa Saja.  
Kondisi saat pilihan bernilai 1, 2 atau 3 tentu merupakan kondisi yang diprediksi oleh programer akan terjadi saat seorang pengguna programnya memasukan input. Namun user tentu bisa memasukan pilihan lain selain 1, 2, atau 3. Misalnya 100. Angka 100 merupakan suatu kondisi yang mana sang programmer belum mengetahui kemungkinan tersebut. Padahal kemungkinan itu ada. Oleh karena itu dibuatlah kondisi default.

            default:
                {
                    System.out.println("Entahlah, saya juga tidak tahu"); break;
                }

Di mana kondisi ini akan menampung masukan atau kemungkinan yang belum diprediksi atau belum diketahui. Oleh karena itu sang programmer menyebut atau mengoutputkan kondisi yang belum diketahui tersebut ke dalam proses default.


Refleksi...

Mari kita refleksikan contoh tersebut di atas dengan cerita sehari-hari saya ketika bermain DOTA.

*DOTA merupakan suatu mini game PC dari WarCraft dengan genre permainan real time strategy mutli player battle arena yang bisa dimainkan bersama-sama 10 orang dalam suatu jaringan (LAN misalnya). Garis besar permainan adalah untuk menjaga tempat nenek moyang agar tidak dihancurkan lawan. 😀

Persis seperti namanya : Defense of the Ancient.

Saya biasa bermain game ini diakhir pekan bersama para bujangan siskom (Opal, Toya, Alim, Anim, Alend, Dimas, Ian, Anggit, Zami, Kabul, Ruli, Gilang, Akbar, dll) untuk melepas penatnya dunia perkuliahan. Ketika saya bermain, bisa terjadi beberapa kondisi, misal saya menang, maka saya akan senang dan tertawa, atau bisa jadi saya kalah dan saya jadi pendiam.

Setidaknya itulah beberapa kemungkinan yang sangat biasa. Kita tidak akan pernah tau misal tiba-tiba Anim berhasil mendapatkan RAMPAGE atau Toya pick hero support, kemudian Alend memilih hero dan build yang mainstream, atau Opal tiba-tiba pakai map hack tapi malah di-bully karena tetap kalah. Kita tidak akan pernah tau.

Karena kemungkinan itu bersifat tak terbatas. Seperti pada contoh tulisan ini, saya berhasil membuat beberapa contoh kemungkinan yang terjadi selama permainan DOTA berlangsung, dan kemungkinan yang belum saya ketahui digantikan dengan kata tidak terbatas (kata terakhir sebelum kalimat ini).

Begitukah kita mendefinisikan alam semesta? atau Cinta? atau bahkan Tuhan?

Karena suatu keterbatasan dalam mengetahui sesuatu yang dapat diamati, dan keterbatasan perbendaharaan kata yang dimiliki, maka kita mendefinisikan suatu hal yang sebenarnya kompleks  dengan kata atau definisi yang lebih sederhana.

Hal kompleks yang sulit dijelaskan digantikan dengan satu kata, misalnya: "cinta", atau hal yang belum kita ketahui sepenuhnya, contoh: seberapa besar alam semesta ini? Dijawab alam semesta itu tak terhingga. Padahal kita belum pernah membuktikan. Kita hanya mempercayainya.

Asalkan belum ada yang membuktikan kembali (meyakinkan kita) bahwa alam semesta ini terbatas, maka asumsi pertama bahwa alam semesta ini tidak terbatas sah-sah saja kita percayai. Bahkan beberapa orang lebih memilih untuk mempercayai hal yang mereka ingini meskipun pada kenyataanya mereka mengetahui kalau hal itu meragukan atau bahkan (ekstrimnya) hal tersebut tidak benar.

Hal tersebut tentu terjadi bukan karena kebetulan semata, pastinya hal tersebut terjadi karena beberapa kemungkinan. Saya tidak mengatahui seluruh hal-hal tersebut, dan saya menggunakan kata kemungkinan untuk menggantikan hal yang saya tidak ketahui tersebut. Mungkin demikian.

Comments

Unknown said…
shiip artikelnya, smakin banyak nulis smakin berkembang baik pembacanya maupun penulisnya, hehehe...
yogangelwings said…
"Sezuatu yg blm kita ketahui bkn berarti tidak ada dan tdk akan pernah ada"
Contoh ; surga neraka, masuk?
maserik said…
@baukirso sumihardjo:
Makasih atas kunjungan dan feedback-nya om kirso. hehe

@mas yoga:
surga neraka? sepertinya termasuk bagi mereka yang mungkin mempercayainya mas :)

Popular posts from this blog

Segalanya ada ketika di Puncak

SISKOM PHORIA